My
Destiny
part 4
Cast
: KIM EUN HWA (DARA)
GONG CHAN (B1A4)
Other
cast: B1A4 member Jiyeon
IU KIM YOON HWA (KIM EUN HWA TWINS)
SUZY
GENRE
: ROMANCE
Cast : KIM EUN HWA (DARA)
GONG CHAN (B1A4)
happy reading... ^_^ ^_^ ^_^
"...... Kata
Yoonhwa. “siapa?”. Tanya kakaknya lagi. “mas juga tahu kalau melihatnya besok
di rumah sakit. Pokoknya Dara aman bersama cowok itu dan dia berjanji kalau
terjadi sesuatu pada Dara ia segera memberitahu kita kok”. Jelas Yoonhwa
setelah melihat raut wajah kakaknya yang heran dengan semua perkataan adiknya
itu. Sepanjang malam Gongchan selalu memperhatikan yeoja yang sangat ia sayangi
itu sampai akhirnya tertidur sambil memegang tangan Eunhwa.
Author POV END
Gongchan
POV
Aku
terbangun ketika merasakan gerakan tangan yang ku genggam sepanjang malam tadi.
Aku berlari menghampiri perawat yang bertugas meninta tolong agar memanggilkan
dokter untuk memeriksa keadaan yeoja itu. “Eunhwa-ah gwaenchana?”. Tanya ku
setelah melihat matanya terbuka. Kulihat dokter datang dengan langkah tergesa-gesa
dan langsung memeriksa keadaan yeoja itu. “euisa bagaimana keadaannya?”. Tanya
ku setelah melihat euisa selesai memeriksa Eunhwa. “syukurlah Eunhwa-sshi
baik-baik saja sekarang. Tapi kami harus melakukan pemeriksaan secara
keseluruhan kondisi tubuh pasien”. Kata euisa itu. “ah ne nanti saya bicarakan
setelah adiknya datang”. Kata ku sambil membungkukkan badan. “Eunhwa-ah
gwaencha?”. Tanya ku sambil duduk di sampingnya. Aku melihat tatapan matanya
seolah bingung melihatku berada didepannya sekarang. “waeyo Eunhwa-ah?”. tanya
ku lagi setelah tidak medapat jawaban darinya. “Gongchan oppa?”. Tanyanya
bingung. “eoh.. Eunhwa-ah wae?”. Tanya ku sambil berdiri dari tempat duduk ku.
“B1A4 Gongchan oppa?”. tanyanya lagi. “tunggu sebentar Eunhwa-ah aku telpon
Yoonhwa dulu”. Kata ku sambil berjalan keluar setelah mendengar perkataan yang
aneh darinya. Tak berapa lama setelah mengabari Yoonhwa bahwa saudara kembarnya yang sadar setelah tertidur selama hampir seminggu lebih, Yoonhwa pun datang
dengan 3 orang yang baru aku lihat pertama kalinya. Seorang perempuan parubaya
yang berpenampilan sama dengan Eunhwa dan Yoonhwa memakai jilbab dan seorang
lelaki paruh baya yang berpakaian rapi. Dan seorang lelaki yang berjalan
disamping Yoonhwa sambil memegang sesuatu ditangan kanannya. “annyeonghaseoyo”.
Kata ku sambil membungkukkan badan. “eoh oppa”. kata Yoonhwa sambil berjalan
mengambil posisi disampingku. “nuguya?”. Tanya ku dengan nada yang hampir tidak
didengarnya. “ah aboji, omoni gwa oppa”. katanya sambil menunjuk satu persatu.
“ah annyeonghaseoyo”. Kata ku sambil membungkukkan badan. “oppa mereka tidak
tahu bahasa korea”. Katanya sambil menyikut pinggang ku. “ah mian”. Bisikku.
“papa, mama, mas ini Gongchan teman ku terutama dengan Dara”. Katanya sambil
tersenyum. Aku yang tidak tahu arti dari pembicaraan mereka hanya diam. “yah
apa yang kamu bicarakan sampai mereka tersenyum begitu?”. Tanya ku. “aniya
oppa. bagaimana keadaan eonni?”. Tanyanya. “kata euisa Eunhwa harus diperiksa
secara keseluruhan tapi…”. Kata ku. “tapi apa oppa?”. tanyanya penasaran. “tadi
sebelum aku menghubungimu Eunhwa sempat bingung melihatku”. Kata ku. “waeyo?”.
Tanyanya. “molla”. Jawab ku sambil melihar raut wajah orangtua dan kakak Eunhwa
yang kelihatan bingung dengan pembicaraan kami. “bagaimana keadaan Dara?”.
Tanya wanita parubaya itu kepada Yoonhwa. Aku yang mendengarnya hanya diam
mendengar perkataan Yoonhwa. Setelah Yoonhwa menjelaskan kepada orangtuanya
keadaan Eunhwa yang telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut ia pun menarikku
keluar dari kamar Eunhwa. “waeyo? Apa yang terjadi dengan Eunhwa?”. Tanya ku
setelah kami berada diluar kamar Eunhwa. “oppa eonni baik-baik saja tidak ada
yang salah dengan tubuhnya tapi kata euisa…”. Katanya yang membuatku merasa
aneh karena ia tidak melanjutkan perkataannya. “apa yang dikatakan euisa
Yoonhwa-ah?”. tanya ku panik. “eonni mengalami amessia ringan”. Katanya sambil
menundukkan kepalanya. “mwo?”. Tanya ku. “kata euisa eonni tidak mengingat
beberapa hal yang membuatnya tersiksa”. Katanya lagi. “mwo apa maksudmu?
Ingatan yang membuatnya tersiksa?”. Tanya ku bingung. “oppa mungkin tidak tahu.
Waktu hari dimana oppa langsung meninggalkan eonni ketika oppa tahu kami akan
kembali ke Indonesia malam itu eonni sempat menangis dan mengunci diri dikamar.
Dan selama hampir satu tahun lebih eonni jadi pendiam dan sering menyendiri
dikamar setelah kami berada di Indonesia. Aku juga pernah tidak sengaja
mendengar isak tangis eonni sambil memanggil nama oppa sewaktu aku tidur
disampingnya mungkin eonni mengira aku sudah tertidur”. Katanya yang membuat ku
tak bisa berkata-kata. Sebegitu kejamnya diriku sampai membuat yeoja yang
kucintai menangis dan merubahnya menjadi pendiam setelah meninggalkannya
tiba-tiba dan tidak memberinya kabar setelah mengetahui bahwa ia akan kembali ke
Indonesia pikirku. “oppa kita lihat saja dulu perkembangan eonni sebulan
kedepan”. Katanya sambil memukul pelan bahu ku dan berjalan memasuki kamar
Eunhwa. Aku hanya berdiri diam didepan pintu kamar sambil melihat senyum yang
terukir diwajahnya dari sela pintu kamar rumah sakit.
Aku baru melihatnya kali
ini begitu gembira, sebelumnya ia tidak terlihat begitu senang bertemu dengan
ku setelah ia kembali ke Seoul. Aku mulai berpikir benarkah yeoja yang kulihat
tersenyum sekarang ini pernah menangis karena ku. setelah menatapnya beberapa
menit aku pun meninggalkannya dan memutuskan kembali kedorm.
Gongchan
POV END
Author
POV
Sudah
satu minggu setelah Eunhwa keluar dari rumah sakit dan kembali bekerja sejak
dua hari yang lalu. Tetapi ingatannya tentang Gongchan masih belum dapat
diingatnya. Eunhwa pun tidak berusaha mengingat kejadian yang telah ia lupa
kan itu. “eonni…”. Panggil Yoonhwa. Eunhwa yang mendengar namanya dipanggil
membalikkan badan “wae Yoonhwa-ah?”. tanya Eunhwa. “tadi Ji eun eonni telpon
katanya malam ini kita di ajak makan malam bersama di tempat biasa”. Kata
Yoonhwa. “kok Ji eun eonni ngak bilang sama aku?”. Tanya Eunhwa. “ Ji eun eonni
bilang dia telpon ke ponsel eonni tapi katanya ponsel eonni ngak aktif”. Kata
Yoonhwa. Eunhwa yang mendengar perkataan Yoonhwa langsung merogoh tasnya dan
mengeluarkan ponselnya dari tasnya. “eoh ponsel ku lowbet”. Kata Eunhwa sambil
berjalan menuju kamarnya. “hanya kita bertiga?”. Lanjut Eunhwa. “aniyo Jiyeon
eonni dan Suzy eonni juga akan datang dan…”. Kata Yoonhwa menggantung
perkataannya. “dan siapa?”. Tanya Eunhwa sambil membalikkan badannya. “eonni
lihat saja nanti”. Kata Yoonhwa sambil tersenyum. “mwoya…”. Kata Eunhwa heran
sambil masuk ke kamarnya.
Setelah
5 menit Eunhwa dan Yoonhwa menunggu akhirnya IU dan Jiyeon datang. “mian kami
telat”. Kata Jiyeon. “aniyo eonni gwaenchana, kami juga bari tiba kok”. Jawab
Eunhwa. “Suzy bilang dia ngak bisa datang soalnya ada schedule”. Kata IU.
Eunhwa dan Yoonhwa hanya mengangguk mendengar perkataan IU. Mereka berdua bisa
mengerti karena yang mereka temui bukan orang biasa seperti mereka berdua
melainkan idol yang super sibuk. “kalian sudah pesan makanan?”. Tanya IU. “belum
eonni”. Kata Yoonhwa. “kalau begitu kita pesannya nanti setelah kita semua
lengkap”. Kata Jiyeon sambil tersenyum kearah IU dan Yoonhwa. Eunhwa bingung dengan tingkah ketiganya dan berpikir siapa lagi yang akan mereka tunggu. “eoh
itu mereka sudah datang”. Kata Yoonhwa sambil menunjuk kearah ketiga namja yang
langsung diikuti ketiga yeoja yang duduk bersamanya melihat kearah yang di
maksud. Eunhwa kaget melihat ketiga namja yang sedang berjalan kearah mereka.
“mian kami telat”. Kata Sandeul yang langsung menarik kursi yang berada
disamping Yoonhwa. “aniyo oppa gwaenchana, Jinyoung dan Baro oppa ngak ikut?”.
Tanya Yoonhwa. “Jinyoung dan Baro hyung ada schedule jadi ngak bisa ikut makan
malam”. Kata Gongchan yang duduk disamping Eunhwa. “bagaimana keadaanmu
Eunhwa-ah?”. tanya CNU yang duduk diantara IU dan Jiyeon. “ne. baik”. Jawab
Eunhwa. “aku dengar kamu amnesia ringan?”. Tanya CNU. “ne. hanya beberapa saja
yang aku tidak ingat”. kata Eunhwa. “tapi kamu ngak lupa kan kalau yang paling
kamu suka di antara kamia itu aku”. Kata CNU. “ne”. kata Eunhwa sambil
menundukkan kelapanya karena malu.
Selama
makan malam Eunhwa hanya diam sambil mendengar pembicaraan yang lain. Eunhwa
tiba-tiba merasa kepalanya sakit tetapi tidak memberitahu yang lain karena ia
tidak mau merusak suasana. Gongchan yang merasa ada yang aneh dari Eunhwa
berbisik agar tidak didengar yang lain “gwaenchana?”. Tanya Gongchan. Eunhwa
hanya menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Gongchan. “saya permisi ke
toilet dulu”. Kata Eunhwa. Gongchan yang memperhatikan Eunhwa berjalan ketoilet
sambil memegang kelapanya langsung menyusul dan menunggu Eunhwa di depan
toilet. “ya neo jinjja gwaenchana?”. Tanya Gongchan yang melihat Eunhwa keluar
dari toilet sambil memegang lengan Eunhwa. “ne oppa”. jawab Eunhwa sambil
melepaskan tangan Gongchan dari lengannya. “jinjja?”. Tanya Gongchan lagi
sambil berjalan mendahului Eunhwa dan berhenti di depannya. “ne jinjja”. Kata
Eunhwa. “kepala saya tadi hanya sakit sedikit tapi sekarang tidak lagi”. Lanjut
Eunhwa lalu berjalan tanpa menunggu jawaban dari Gongchan. “eonni, oppa mian aku
duluan, aku baru ingat ada yang harus aku beli untuk besok”. Kata Eunhwa sambil
mengambil tasnya. “kalau begitu saya juga pamit”. Kata Yoonhwa sambil mengambil
tasnya. “aniya kamu tinggal saja dulu sebentar aku akan lama nanti”. Kata
Eunhwa sambil memegang bahu Yoonhwa. “gwaenchana”. Kata Yoonhwa. “aniya.. tiggalah sebentar lagi”. Kata
Eunhwa sambil tersenyum lalu berjalan tanpa menunggu jawaban dari Yoonhwa. “apa
yang terjadi dengan Eunhwa?”. Tanya Sandeul pada Gongchan. “aniyo hyung”. jawab
Gongchan sambil mengambil tasnya. “hyung kunci mobil”. Kata Gongchan kepada CNU
sambil mengulurkan tangannya. “untuk apa?”. Tanya CNU sambil merogoh kantong
celananya. “hyung nanti pulang sama manajer hyung saja nanti aku suruh manajer hyung
jemput hyung di sini aku ada urusan mendadak, mianhae hyung”. Kata Gongchan
sambil mengambil kunci mobil dari tangan CNU dan berlari keluar. CNU dan yang
lain heran melihat tingkah mereka berdua yang seperti habis bertengkar.
Sudah
hampir 30 menit Gongchan mengikuti taksi yang dinaiki Eunhwa dari depan
restoran, ia heran karena taksi yang ditumpangi Eunhwa mengarah ke apartement
lamanya. Setelah sampai didepan apartementnya Eunhwa tidak langsung masuk ke
dalam melainkan ia berjalan menuju taman yang tidak jauh dari apartementnya. Sudah
hampir 2 jam Gongchan hanya memperhatikan Eunhwa yang duduk dibangku taman dari
dalam mobil. Tiba-tiba Eunhwa melihat seseorang berdiri di depannya memakai
topi dan syal yang hampir menutupi mukanya. “Eunhwa-ah lagi apa disini?”. kata
namja yang berdiri di depannya. Eunhwa hanya melihat namja itu bingung. Merasa
pertanyaannya tidak akan dijawab oleh yeoja yang berada di depannya namja itu
menurunkan sedikit syalnya agar wajahnya di kenal oleh yeoja itu. Eunhwa yang
melihat wajah namja yang berdiri dihapannya kaget karena namja yang berdiri
dihadapannya sekarang adalah Gongchan. “op…oppa, kenapa oppa bisa tahu aku
disini?”. Tanya Eunhwa dengan posisi sekarang yang berdiri. “sudah hampir 2 jam
aku memperhatikanmu disini hanya duduk sendiri. Kamu tidak kedinginan
Eunhwa-ah?”. kata Gongchan. “aniyo oppa Gwaenchana”. Kata Eunhwa. “gojitmal (bohong)”.
Kata Gongchan sambil meleaskan syalnya dan memakaikannya kepada Eunhwa. “sudah
ingat tentang aku?”. Lanjut Gongchan sambil duduk disamping Eunhwa. Eunhwa yang
masih berdiri kaget mendengar perkataan Gongchan. “sudah ingat tentang ingatan
mu yang hilang?”. Lanjut Gongchan sambil melihat lurus kedepan tanpa melihat
Eunhwa. “aku tidak merasa ada yang terlupakan dari ingatan ku”. jawab Eunhwa
sambil duduk ditempatnya semula. “kalau begitu kamu ingat kan aku sempat
menyatakan perasaan ku 3 tahun yang lalu di taman ini?”. tanya Gongchan sambil
melihat mata Eunhwa. Eunhwa kaget mendengar perkataan Gongchan “ne?”. kata
Eunhwa. “kenapa kamu kaget mendengarnya Eunhwa-ah, salah kalau aku suka sama
kamu?”. Kata Gongchan. “ne, oppa sudah salah kalau oppa suka atau niat suka
dengan ku”. jawab Eunhwa. “waeyo?”. Tanya Gongchan. “karena aku tidak pantas”.
Jawab Eunhwa sambil berdiri. “anggap saja aku tidak pernah mendengar kata-kata
itu dari oppa. aku permisi dulu”. Lanjut Eunhwa sambil beranjak tanpa menunggu
jawaban dari Gongchan. “aku antar”. Kata Gongchan menarik tangan Eunhwa sambil
berjalan ke mobil. Selama dalam mobil mereka berdua hanya diam dan tidak
berniat bicara satu sama lain. “gomawa (terimakasih)”. Kata Eunhwa setelah sampai di depan
apartementnya. “jamkan (tunggu)”. Kata Gongchan sambil memenga tangan Eunhwa. “beuttak
hana isseo (aku punya satu permintaan)”. Kata Gongchan. “ne. beuseun beuttak? (permintaan apa)”. Tanya Eunhwa sambil
melepaskan tangan Gongchan. “tolong kamu coba mengingat tentang perkataan ku di
taman tadi, ani coba kamu ingat perasaanmu yang hilang”. Kata Gongchan. Eunhwa
hanya diam dan turun dari mobil sambil berjalan masuk ke gedung apartement
tanpa berbalik melihat Gongchan.
Semenjak
malam itu Eunhwa berusaha mengingat ingatannya yang hilang. Perkataan Gongchan
terus terniang di telinga Eunhwa dan setiap Eunhwa mencoba untuk mengingatnya membuat kepalanya tiba-tiba saja sakit. Banyangan-banyangan satu persatu yang hilang mulai muncul di kepalanya, akhirnya Eunhwa bertanya kepada Yoonhwa seperti apa hubungannya dengan Gongchan
selama ini. “Yoonhwa-ah ada yang ingin ku tanyakan?”. Kata Eunhwa setelah
membuka pintu kamar Yoonhwa. “tentang apa eonni?”. Kata Yoonhwa yang duduk di
tempat tidurnya sambil membaca novel tanpa memperhatikan Eunhwa. “tentang
ingatanku yang hilang”. Kata Eunhwa sambil duduk di pinggir tempat tidur
Yoonhwa. “ne?”. kata Yoonhwa bingung sambil menaruh novel disampingnya. Yoonhwa
bingung apa yang membuat eonninya menanyakan ingatannya itu. sudah hampir 1 bulan
setelah eonninya itu keluar dari rumah sakit Yoonhwa tidak pernah mendengar
eonninya mengungkit masalah ingatannya yang hilang itu. “kenapa eonni bertanya
tentang itu?”. tanya Yoonhwa. “sebenarnya semenjak kita makan malam bersama Ji Eun eonni dan yang lain, Gongchan oppa sempat bicara yang aneh masalah ingatan ku
itu”. jelas Eunhwa. “Gongchan oppa bilang apa?”. Tanya Yoonhwa. “dia bilang,
dia pernah menyatakaan perasaannya dengan ku di taman dekat apartement. Apa
aku pernah cerita tentang itu sebelumnya?”. Tanya Eunwha. “soal itu eonni tidak
pernah menceritakannya pada ku. aku baru tahu kalau Gongchan oppa pernah bilang
begitu sama eonni”. Kata Yoonhwa. “aku juga heran kenapa Gongchan oppa bicara
begitu malam itu”. kata Eunhwa. “setahu ku eonni memang pernah dekat sama
member B1A4 sebelum kita kembali ke Indonesia 2 tahun lalu terutama Gongchan
oppa”. lanjut Yoonhwa. “jinjja?”. Tanya Eunhwa. “eoh”. Jawab Yoonhwa sambil
menganggukkan kepalanya. “eonni ingat waktu eonni masih magang ditempat
sekarang eonni kerja”. Kata Yoonhwa. Eunhwa hanya mengganggukkan kepalanya
mendengar perkataan Yoonhwa. “waktu itu eonni sempat mengajakku ke tempat
pemotretan karena modelnya waktu itu B1A4. Terus waktu itu kita berdua mengantar
kopi buat mereka, eonni masih ingat kan?”. Kata Yoonhwa. Eunhwa hanya
menggelengkan kelapanya menjawab perkataan Yoonhwa pertanda ia tidak mengingat
semua yang di katakana kembarannya itu. “eonni…”. Teriak Yoonhwa sambil
mendesah. “terus sesudah itu B1A4 kembali bekerja sama dengan perusaan eonni,
waktu itu kalau ngak salah eonni bilang untuk pemotretan caver album baru
mereka, semenjak itu eonni sering chat sama member B1A4 di fancafe, tapi yang
paling sering eonni temani chat itu Baro oppa. aku juga sering tapi paling
sering sama Sandeul oppa, eonni tahukan kalau aku suka sama Sandeul oppa. eonni
sudah ingat?”. kata Yoonhwa. Setelah panjang lebar menjelaskan ternyata Eunhwa
tidak mengingat apa pun tentang apa yang di bilang saudara kembarnya tadi.
“kalau begitu kenapa Gongchan oppa bicara dia suka sama aku, sedangkan kamu tadi
bilang aku lebih sering chat sama Baro oppa”. kata Eunhwa. “kalau itu aku tidak
tahu…”. Kata Yoonhwa terputus. “eonni dengar perkataanku”. Kata Yoonhwa sambil
memegang bahu Eunhwa. “sebelum kita kembali ke Indonesia 2 tahun yang lalu
eonni sempat keluar beberapa kali dengan Gongchan oppa dan sewaktu di Indonesia
hampir satu minggu eonni menjadi pendiam dan selalu menyendiri di kamar karena
1 hari sebelum kita ke Indonesia Gongchan oppa sempat mampir ke apartement tapi
setelah mendengar kabar bahwa kita akan kembali ke Indonesia Gongchan oppa
langsung pergi tanpa pamit”. Kata Yoonhwa yang menghentikan perkataannya sebentar.
“mungkin itu alasan kenapa eonni jadi pendiam selama di Indonesia, aku juga
pernah dengar eonni menangis sambil memanggil nama Gongchan oppa dengan suara
pelan mungkin eonni mengira aku saat itu sudah tertidur, memang benar sih waktu
itu aku sudah tidur tapi karena mendengar isakan eonni aku bangun dan mendengarnya.
Aku ngak tahu kenapa eonni manggil nama Gongchan oppa tapi aku yankin sebelum
kita kembali ke Indonesia eonni dan Gongchan oppa sempat ada hubungan yang
mungkin lebih dari teman dan mungkin itu sebabnya Gongchan oppa berbicara yang
aneh ke eonni”. Lanjut Yoonhwa. “Yoonhwa-ah jangan bohong deh”. Kata Eunhwa
sambil berjalan keluar dari kamar Yoonhwa. “eonni”. Panggil Yoonhwa. Eunhwa
yang mendengarnya berhenti tanpa membalikka badannya. “kalau eonni tidak
percaya dengan apa yang saya bilang barusan, coba eonni ingat-ingat sambil
memikirkan perkataanku tadi”. Lanjut Yoonhwa. Eunhwa hanya diam dam berjalan
kembali kekamarnya. Ia masih memikirkan semua kejadian yang di ceritakan
Yoonhwa tadi dan perkataan Yoonhwa sebelum ia meninggalkan kamar Yoonhwa. Eunwha
mencoba mengingat kejadian yang diceritakan Yoonhwa, tiba-tiba saja Eunhwa
meresakan kepalanya sakit dan tanpa sadar pipinya sudah basah karena air mata.
Author
POV END
Eunhwa
POV
Tiap
kali aku berusaha untuk mengingatnya kepalaku tiba-tiba saja sakit. Semua
perkataan Yoonhwa dan Gongchan oppa selalu saja membuatku berpikir lebih keras.
Sudah seminggu ini aku mencoba kembali mengingatnya tetapi tak membuahkan hasil
dan tiap kali aku terlelap mimpi yang sama selalu menemani tidur ku. seorang
pria yang duduk di bangku taman di bawah terangnya sinar rembulan sambil
memakai topi dan syal yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Setiap kali aku
berusaha mendekatinya pria itu langsung beranjak dari bangku taman itu dan
berjalan menjauhi ku. “eonni ireona (bangun)”. Kata Yoonhwa sambil mengguncang tubuh ku.
aku bangun dari tidur ku dan melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. “astaga
aku bisa telat”. Kata ku sambil loncat dari tempat tidur dan langsung berlari
ke kamar mandi. “kenapa kamu baru kasih bangun aku jam segini sih Yoonhwa-ah”.
kata ku sambil keluar dari kamar mandi dan berjalan kembali ke kamar ku. “aku
sudah membangunkan eonni dari 1 jam yang lalu dan aku tidak mendapat jawaban dari
eonni ku kira eonni di kamar mandi”. Jawab Yoonhwa dari luar kamar ku. “aku
pergi dulu”. Kata ku sambil berjalan keluar. “eonni… eonni ngak sarapan dulu”.
Teriak Yoonhwa. “tidak. Nanti aku sarapan saja di kantor”. jawab ku sambil
menutup pintu apartement ku.
Eunhwa
POV END
Autoh
POV
Sudah
seminggu Eunhwa berusaha mengingat kenangan apa yang ia lupakan dan usaha
Eunhwa itu membuahkan hasil. Ia berasil mengingatnya tetapi ia tidak memberi
tahu dokter ataupun saudara kembarnya. Setiap kali Yoonhwa bertanya tentang
ingatannya ia selalu menghindar dan memilih diam. “eonni... eonni sudah
ingat?”. tanya Yoonhwa sambil duduk disamping Eunhwa. “mwo?”. Kata Eunhwa
sambil menganti-ganti siaran televisi. “maksud ku eonni sudah tahu maksud dari
perkataan Gongchan oppa waktu itu?”. jelas Yoonhwa. “perkataan apa?”. Kata
Eunhwa. “eonni… aku harap eonni bisa mengingatnya kembali”. Kata Yoonhwa sambil
berjalan ke kamarnya. Tiba-tiba ponsel Eunhwa berdering. “yeobaseo” (halo). Kata
Eunhwa. “aku sekarang ada di taman dekat apartement mu bisa kita bicara
sebentar”. Kata seseorang dari seberang sana. “ne..”. kata Eunhwa sambil
memutuskan pembicaraannya dan langsung pergi ke taman sekitar apartementnya. setelah
sampai di taman Eunhwa mencari sosok yang sangat ia rindukan. “wasseo” (sudah datang). Kata
seseorang yaitu Gongchan. Eunhwa yang mendengar suara dari belakang pun
membalikkan badannya. “oppa…”. kata Eunhwa. Gongchan itu hanya tersenyum dan
menyajarkan posisinya di samping Eunhwa sambil berjalan. “kamu sudah ingat
Eunhwa-ah”. kata Gongchan. “ingat apa oppa?”. tanya Eunhwa. “Yoonhwa sudah
bilang pada ku, katanya kamu bertanya tentang hubungan kita”. Kata Gongchan.
“dasar Yoonhwa awas saja kalau aku nanti kembali ke apartement”. Batin Eunhwa.
“Eunhwa-ah apa kamu mau jadi pacar ku?”. tanya Gongchan sambil berhenti
berjalan dan menghadap ke arah Eunhwa. “ne..?”. tanya Eunhwa bingung. “aku
bilang kamu mau jadi pacar ku”. kata Gongchan. “oppa aku tidak bisa jadi pacar
mu”. Jawab Eunhwa sambil menundukkakan kepalanya. “waeyo? Kenapa kamu tidak
bisa? apa alasan mu bilang begitu untuk kedua kalinya? Apa karena aku idola jadi
kamu khawatir itu akan merusak karir ku?”. tanya Gongchan sambil memegang bahu
Eunhwa. Eunwha hanya diam sambil terus menundukkan kepalanya dia tidak berani
menatap langsung mata Gongchan sebab kalau ia menatap mata namja itu mungkin ia
akan ragu dengan keputusannya sendiri. “tatap aku dan jawab dengan jujur
Eunhwa-ah”. kata Gongchan sambil mengguncang pelan bahu Eunhwa. “aku tidak mau
nantinya oppa kena masalah karena kita sering bertemu disini apa lagi jadi pacar
oppa. nanti kalau ada yang lihat kita berdua bagaimana? Oppa bisa dalam masalah
kalau itu terjadi”. Kata Eunhwa sambil menyingkirkan tangan Gongchan dari
bahunya. “itu tidak akan terjadi, percaya sama oppa”. kata Gongchan. “tidak
oppa, aku tetap dengan keputusanku. Aku harap oppa tidak menemui atau
menghubungi ku lagi. Kalau pun kita bertemu anggap saja oppa tidak pernah
mengenal ku”. kata Eunhwa sambil berjalan menjauhi Gongchan. “Eunhwa-ah kalau
begitu coba kamu ingat-ingat lagi kejadian yang telah hilang”. kata Gongchan
sambil memengang tangan Eunhwa. “oppa dengar baik-baik. Aku tidak akan
mengingat atau pun berusaha untuk mengingat kejadian yang telah hilang itu dan
ku mohon oppa bisa mengerti dengan keputusan ku”. kata Eunhwa sambil melepaskan genggaman
Gongchan dari tangannya dan berjalan dengan cepat menjauhi Gongchan tanpa
melihat Ekspresi Gongchan sekarang.
Author
POV END
Skip 5
bulan kemudian
Eunhwa
POV
“yeoboseo”.
Kata ku. “Eunhwa-ah besok kita ada schedule pemotretan aku tunggu kamu di
kantor jam 9 yah”. Kata Sungmin sunbae. “memang lokasinya dimana? sunbae”.
Tanya ku. “ ya… ya… ya… aku sudah bilang kan jangan panggil aku sunbae lagi.
Besok saja saya beri tahu”. Kata Sungmin sunbae. “eh mian eonni… soalnya aku
sudah terbiasa. Ne… arrasseo”. Kata ku dan mengakhiri pembicaraan kami.
“eonni…”.
Teriak ku setelah melihat Sungmin eonni dari jauh sambil berlari. “eoh
Eunhwa-ah”. jawabnya. “mian… eonni sudah lama menunggu?”. Tanya ku. “aniyo aku
juga baru sampai kok, kajja kita”. Kata Sungmin eonni. “memang lokasinya dimana
eonni?”. Tanya ku sambil memakai sabuk pengaman. “lokasinya di Theme Park”.
Jawabnya. “ne?”, kata ku bingung. Sungmin eonni hanya tersenyum kecil mendengar
perkataan ku. setelah 50 menit menemuh perjalanan kami pun tiba di Theme Park
salah satu yang terbesar di korea. “oh iya eonni modelnya siapa?”. Tanya ku
sambil berusaha menyajarkan langkah ku. “dua dari member Boyband yang kamu
suka”. Jawabnya. “ne… B1A4?”. Tanya ku. “hmm…”. Katanya sambil menganggukkan
kepalanya dengan mantap. “kenapa hanya dua?”. Tanya ku sambil meletakkan barang
yang ku bawa di atas meja. “konsepnya berbeda setiap umur dari mereka”. Jawabnya.
“terus siapa yang akan pemotretan disini?”. Tanya ku lagi. “kamu liat saja
kalau mereka sudah datang nanti”. Katanya. “pemotretan akan dimulai satu jam
lagi”. Teriak Sungmin eonni kepada staff.
Setelah
hampir satu jam menunggu, ku lihat dari berapa orang berlari kecil kearah ku
dan Sungmin eonni. “joesonghamnida… (maaf)”. Kata seseorang yang kuketahui adalah
manager dari B1A4 sambil membungkukkan badannya beberapa kali kepada ku dan
Sungmin eonni. “aniyo gwaenchanaeyo…” (tidak apa-apa). Kata Sungmin eonni. “pemotretan kita
mulai 30 menit lagi”. Lanjutnya sambil menepuk bahu ku dan berjalan ke salah
satu staff. “oraemaniyo! Jal jinaesso?” (lama tak bertemu. bagaimana kabarmu?). Kata CNU oppa. “ne oppa”. jawab ku
sambil tersenyum. “aku siap-siap dulu yah”. Katanya sambil berjalan dengan
Gongchan oppa dan meninggalkanku. Aku pun berjalan tanpa melirik dan menyapa
Gongchan oppa begitu pun sebaliknya ia hanya terus berjalan tanpa berhenti
ataupun menyapa ku. “eonni kenapa tidak bilang dari tadi malam kalau modelnya
member B1A4”. Kata ku sambil memukul pundaknya pelan. “kamu tidak perlu
berterima kasih sama aku karena mereka yang meminta kalau yang memotret nanti
itu hanya kamu saja”. Katanya sambil tersenyum jahil kearah ku. “eonni..”. kata
ku. “sudah cepat kamu siap-siap juga”. Katanya.
Setelah
Sungmin sunbae berjalan untuk memanggil salah satu dari mereka aku pun mulai
menyetel kamera yang akan ku gunakan untuk pemotretan. Tak perlu waktu lama
pemotretan CNU oppa sudah selesai dan digantikan dengan Gongchan oppa. “kita
istirahat 35 menit”. Kata ku setelah mengambil beberapa gambar Gongchan oppa.
ku lihat Gongchan oppa berjalan kearah ku seketika itu membuat tubuh ku menjadi
kaku. Ia semakin dekat dan sekarang posisi kami saling bersebelahan, kurasakan
ia memegang tangan ku dan kembali berjalan. Setelah sadar ternyata secarik
kertas sudah berada di genggaman ku. “aku tunggu di arena roll coster”. Itu
yang tertulis di kerta tersebut. 5 menit sudah setelah aku membaca isi dari
pesan yang diberikan Gongchan oppa akhirnya aku berlari kecil ke arena roll
coster. Setelah sampai di tempat tersebut aku melihat sekeliling ku mencari
seseorang. “Eunhwa-ah”. kata suara yang tidak asing bagi ku dari belakang. “ada
apa oppa. saya kan sudah bilang kalau kita bertemu anggap saja kita tidak
pernah kenal sebelumnya kan”. Kata ku sambil berjalan. “tunggu…”. Kata nya
sambil memegang lenganku. “ada yang ingin ku tunjukkan”. Lanjutnya sambil
menarikku ke salah satu sisi besi yang cukup besar untuk orang tidak bisa
melihat kami. “oppa sebentar lagi pemotretan apa yang kamu lakukan. Sebaiknya kita
segera kembali”. Kata ku sambil berusaha melepaskan tangan ku darinya. “5 menit
saja, ani 2 menit saja tolong dengarkan aku”. Katanya. Aku merasa canggu dengan
posisi kami sekarang karena Gongchan oppa yang berada sangat dekat dengan ku.
kedua tangannya berada di samping kiri kanan bahuku dan sekarang aku sudah
tidak bisa lagi berbalik karena posisiku yang telah menyandar di besi yang
besar itu. “oppa kamu sadar kita sekarang ada dimana”. Kata ku sambil berusaha
memberi jarak diantara kami. “kenapa sekarang kita disini hanya berdua dan aku
yakin tidak ada yang mengira kita ada disini”. Kataya. “Eunhwa-ah sudah 5 bulan
aku tidak melihatmu ataupun mendengar suara mu”. Lanjutnya. “oppa ada apa
dengan mu sekarang, oppa tidak seperti dulu yang pernah aku kenal”. Kataku.
“jadi kamu sudah ingat?”. tanyanya yang langsung menyadarkan ku dengan
perkataan yang ku keluarkan barusan. “aniyo… maksud oppa apa?”. Kata ku sambil
membuang muka ku. “Eunhwa-ah”. katanya sambil memegang wajah ku. tiba-tiba saja
ia mencium bibir ku, beberapa detik aku sempat diam dan aku yang menyadari
kelakuannya langsung mendorongnya. “oppa…”. kata ku yang tak sadar pipi ku
sudah basah. “Eunhwa-ah aku merindukan mu setelah dua tahun dan tak ada kabar.
Dan setelah kamu kembali kamu meminta ku untuk menjauhi mu. Apa kamu tak
memikirkan perasaan ku sama sekali”. Katanya sambil berjalan mendekatiku lagi
dengan pelan. “jangan mendekat. Aku kecewa dengan tindakan oppa”. kata ku
sambil berjalan mundur. “aku akan menganggap oppa tidak pernah melakukannya
sekarang sebaiknya kita kembali”. Lanjutku sambil berbalik dan menghapus air
mata ku. tiba-tiba ia menarikku dan mencium ku di luar kendali, aku berusaha
melawan tapi kekuatanku tak sebanding dengannya. Selama ia mencium ku aku pun
hanya menangis dan kurasakan ciumannya mulai melambat ia pun melepaskan
ciumannya dan memelukku. “mianhae”. Katanya sambil memelukku. “aku ke toilet
dulu, oppa duluan saja”. Kata ku sambil melepas pelukannya dan berlari kecil
menuju toilet. Dalam toilet aku menelpon Sungmin sunbae “eonni mian aku pulang
duluan aku kurang enak badan”. Kata ku sambil menahan tangis ku. “tidak apa-apa
nanti aku yang akan selesaikan”. Katanya. “mianhae eonni… aku titip tas ku”.
kata ku. “apa perlu aku bawakan nanti ke apartementmu?”. Tanya nya. “aniyo
besok aku ambil di kantor saja”. Jawab ku. “eoh arrasseo”. Katanya sambil
mengakhiri pembicaraan kami. Setelah menelpon aku langsung keluar dari toilet
dan berjalan kearah pintu samping dan kembali ke apartement.
Eunhwa
POV END
Author
POV
Sudah
seminggu Eunhwa mengurung diri di apartementnya. ia mengambil cuti selama dua
munggu untuk menenangkan dan melupakan kejadian yang telah dilakukan Gongchan
di Theme Park waktu itu. ia melihat ponselnya 50 panggilan tak terjawab dan 20
pesan yang belum ia baca semua itu dari Gongchan. Gongchan yang menyadari telah
melukai hati yeoja yang ia cintai dengan perbuatannya itu berusaha menghubungi
Eunhwa tetapi Eunhwa tidak ada sedikit pun niat untuk mengangkat ataupun
membalas pesan dari Gongchan.
Tiba-tiba
ia mendengar bel aprtementnya berbunyi. Tubuhnya kaku ketika melihat di layar
adalah Gongchan yang sekarang ada di depan pintu apartementnya. beberapa kali
Gongchan memencet bel tetapi tidak ada reaksi dari dalam. “Eunhwa-ah aku tahu
kamu ada didalam, tolong buka pintunya”. Kata Gongchan sambil mengedor pintu
apartement Eunhwa. “kalau kamu tidak buka pintunya aku akan berdiri disini
sampai kamu keluar”. lanjut Gongchan. Eunhwa hanya diam melihat wajah namjanya
itu. 2 jam sudah Gongchan berdiri di depan pintu apartement Eunhwa tanpa
berniat pergi dari situ sebelum orang yang ia tunggu keluar. “oppa ku mohon
pergi sekarang sebelum ada orang yang lihat”. Kata Eunhwa dari dalam melalui
sebuah alat (sorry soalnya namanya nggak
tahu). “ani… aku tidak akan pergi sebelum kamu keluar”. jawab Gongchan.
Eunhwa yang mendengar perkataan Gongchan langsung menyambar syal dan kacamata
hitam yang berada diatas meja dan berjalan keluar. “setidaknya oppa pakai
sesuatu untuk menutup wajah oppa”. kata Eunhwa setelah membuka pintu sambil
memberikan syal dan kacamata hitam. “mianhae Eunhwa-ah”. kata Gongchan setelah
memakai syal dan kacamata yang di berikan kepadanya. “mianhae Eunhwa-ah oppa
tidak bermaksud melakukannya waktu itu”. lanjut Gongchan sambil meraih tangan
Eunhwa. Hening sempat menguasai suasana diantara mereka. Tiba-tiba Eunhwa
langsung menarik Gongchan masuk kedalam apartementnya ketika mendengar suara beberapa gadis yang tinggal
disebelahnya mendekat. “oppa tunggu sebentar sampai keadaan diluar mulai sepi”.
Kata Eunhwa sambil berjalan kedapur. “Yoonhwa sudah balik ke Indonesia?”. Tanya
Gongchan sambil melihat disekitarnya. “eoh… hampir sebulan. Wae?”. Jawab Eunhwa
dari dapur. “aniyo… dia akan kesini lagi kan?”. Tanya Gongchan lagi. “mungkin
dalam waktu yang lama dia tidak akan kesini atau dia tidak akan kembali lagi”.
Jawab Eunhwa sambil meletakkan segelas teh diatas meja. “waeyo? Memang dia
tidak ingin melihat keadaan saudaranya apa?”. Tanya Gongchan. Eunhwa hanya diam
sambil meminum teh ketika mendengar pertanyaan Gongchan. 5 menit mereka duduk
dan diam tanpa ada satu pun kata yang keluar dari mulut mereka. “oppa kurasa
diluar sudah sepi”. Kata Eunhwa dengan masih kepala yang menunduk. “eoh
arasseo… kalau gitu oppa pulang dulu. Itha bwa” (sampai jumpa). Kata Gongchan sambil berjalan
keluar. “oppa…”. panggil Eunhwa. Gongchan membalikkan badannya “wae?”. Tanya
Gongchan. “aku akan kembali ke Indonesia dan mungkin aku tidak akan kembali
kesini lagi”. Kata Eunhwa sambil menundukkan kepalanya. “waeyo? Kenapa kamu
tiba-tiba mau kembali kesana lagi? Apa karena kejadian waktu itu? mianhae
Eunhwa-ah”. kata Gongchan sambil mendekati Eunhwa. “aniyo… aku sudah memaafkan
oppa dan menganggap kejadian itu tidak pernah terjadi”. Jawab Eunhwa sambil memundurkan
posisinya ketika melihat Gongchan mendekatinya. “terus apa yang membuatmu ingin
kembali kesana?”. Tanya Gongchan. “soal ingatan itu saya sudah mengingatnya dan
semenjak kajadian itu aku terus mencari solusi tentang hubungan kita ini dan
itu keputusan yang tepat untuk kita berdua”. Kata Eunhwa. “bukan… itu bukan
keputusan yang tepat, kamu salah mengambil keputusan itu. terus bagaimana
dengan pekerjaanmu disini?”. kata Gongchan. “aku akan berhenti dan mulai dari
awal lagi disana”. Jawab Eunhwa sambil berjalan melewati Gongchan dan membuka
pintu apartementnya. “sebaiknya oppa pulang ini sudah larut”. Kata Eunhwa.
“kapan kamu kembali ke Indonesia?”. Tanya Gongchan. “oppa tidak perlu tahu soal
kapan aku berangkat ke Indonesia”. Jawab Eunhwa. Gongchan pun berjalan keluar
melewati Eunhwa. Eunhwa pun langsung menutup pintu apartementnya dan berlari
kekamarnya.
Author
POV END
to be continue....
(maaf yah terlambat post part 4. semoga kalian menyukai kelanjutan FF ini dan sabar menunggu kisah selanjutnya. tolong jangan lupa tinggakkan kritik maupun saran yah karena itu membantu bagi Author...)
No comments:
Post a Comment