Friday, March 13, 2015

My Destiny

My Destiny

part 4




Cast : KIM EUN HWA (DARA)
          GONG CHAN (B1A4)


Other cast: B1A4 member                Jiyeon
                   IU                         KIM YOON HWA (KIM EUN HWA TWINS)
                   SUZY


GENRE : ROMANCE


Cast : KIM EUN HWA (DARA)
          GONG CHAN (B1A4)





happy reading... ^_^    ^_^    ^_^

"...... Kata Yoonhwa. “siapa?”. Tanya kakaknya lagi. “mas juga tahu kalau melihatnya besok di rumah sakit. Pokoknya Dara aman bersama cowok itu dan dia berjanji kalau terjadi sesuatu pada Dara ia segera memberitahu kita kok”. Jelas Yoonhwa setelah melihat raut wajah kakaknya yang heran dengan semua perkataan adiknya itu. Sepanjang malam Gongchan selalu memperhatikan yeoja yang sangat ia sayangi itu sampai akhirnya tertidur sambil memegang tangan Eunhwa.

Author POV END



Gongchan POV

Aku terbangun ketika merasakan gerakan tangan yang ku genggam sepanjang malam tadi. Aku berlari menghampiri perawat yang bertugas meninta tolong agar memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaan yeoja itu. “Eunhwa-ah gwaenchana?”. Tanya ku setelah melihat matanya terbuka. Kulihat dokter datang dengan langkah tergesa-gesa dan langsung memeriksa keadaan yeoja itu. “euisa bagaimana keadaannya?”. Tanya ku setelah melihat euisa selesai memeriksa Eunhwa. “syukurlah Eunhwa-sshi baik-baik saja sekarang. Tapi kami harus melakukan pemeriksaan secara keseluruhan kondisi tubuh pasien”. Kata euisa itu. “ah ne nanti saya bicarakan setelah adiknya datang”. Kata ku sambil membungkukkan badan. “Eunhwa-ah gwaencha?”. Tanya ku sambil duduk di sampingnya. Aku melihat tatapan matanya seolah bingung melihatku berada didepannya sekarang. “waeyo Eunhwa-ah?”. tanya ku lagi setelah tidak medapat jawaban darinya. “Gongchan oppa?”. Tanyanya bingung. “eoh.. Eunhwa-ah wae?”. Tanya ku sambil berdiri dari tempat duduk ku. “B1A4 Gongchan oppa?”. tanyanya lagi. “tunggu sebentar Eunhwa-ah aku telpon Yoonhwa dulu”. Kata ku sambil berjalan keluar setelah mendengar perkataan yang aneh darinya. Tak berapa lama setelah mengabari Yoonhwa bahwa saudara kembarnya yang sadar setelah tertidur selama hampir seminggu lebih, Yoonhwa pun datang dengan 3 orang yang baru aku lihat pertama kalinya. Seorang perempuan parubaya yang berpenampilan sama dengan Eunhwa dan Yoonhwa memakai jilbab dan seorang lelaki paruh baya yang berpakaian rapi. Dan seorang lelaki yang berjalan disamping Yoonhwa sambil memegang sesuatu ditangan kanannya. “annyeonghaseoyo”. Kata ku sambil membungkukkan badan. “eoh oppa”. kata Yoonhwa sambil berjalan mengambil posisi disampingku. “nuguya?”. Tanya ku dengan nada yang hampir tidak didengarnya. “ah aboji, omoni gwa oppa”. katanya sambil menunjuk satu persatu. “ah annyeonghaseoyo”. Kata ku sambil membungkukkan badan. “oppa mereka tidak tahu bahasa korea”. Katanya sambil menyikut pinggang ku. “ah mian”. Bisikku. “papa, mama, mas ini Gongchan teman ku terutama dengan Dara”. Katanya sambil tersenyum. Aku yang tidak tahu arti dari pembicaraan mereka hanya diam. “yah apa yang kamu bicarakan sampai mereka tersenyum begitu?”. Tanya ku. “aniya oppa. bagaimana keadaan eonni?”. Tanyanya. “kata euisa Eunhwa harus diperiksa secara keseluruhan tapi…”. Kata ku. “tapi apa oppa?”. tanyanya penasaran. “tadi sebelum aku menghubungimu Eunhwa sempat bingung melihatku”. Kata ku. “waeyo?”. Tanyanya. “molla”. Jawab ku sambil melihar raut wajah orangtua dan kakak Eunhwa yang kelihatan bingung dengan pembicaraan kami. “bagaimana keadaan Dara?”. Tanya wanita parubaya itu kepada Yoonhwa. Aku yang mendengarnya hanya diam mendengar perkataan Yoonhwa. Setelah Yoonhwa menjelaskan kepada orangtuanya keadaan Eunhwa yang telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut ia pun menarikku keluar dari kamar Eunhwa. “waeyo? Apa yang terjadi dengan Eunhwa?”. Tanya ku setelah kami berada diluar kamar Eunhwa. “oppa eonni baik-baik saja tidak ada yang salah dengan tubuhnya tapi kata euisa…”. Katanya yang membuatku merasa aneh karena ia tidak melanjutkan perkataannya. “apa yang dikatakan euisa Yoonhwa-ah?”. tanya ku panik. “eonni mengalami amessia ringan”. Katanya sambil menundukkan kepalanya. “mwo?”. Tanya ku. “kata euisa eonni tidak mengingat beberapa hal yang membuatnya tersiksa”. Katanya lagi. “mwo apa maksudmu? Ingatan yang membuatnya tersiksa?”. Tanya ku bingung. “oppa mungkin tidak tahu. Waktu hari dimana oppa langsung meninggalkan eonni ketika oppa tahu kami akan kembali ke Indonesia malam itu eonni sempat menangis dan mengunci diri dikamar. Dan selama hampir satu tahun lebih eonni jadi pendiam dan sering menyendiri dikamar setelah kami berada di Indonesia. Aku juga pernah tidak sengaja mendengar isak tangis eonni sambil memanggil nama oppa sewaktu aku tidur disampingnya mungkin eonni mengira aku sudah tertidur”. Katanya yang membuat ku tak bisa berkata-kata. Sebegitu kejamnya diriku sampai membuat yeoja yang kucintai menangis dan merubahnya menjadi pendiam setelah meninggalkannya tiba-tiba dan tidak memberinya kabar setelah mengetahui bahwa ia akan kembali ke Indonesia pikirku. “oppa kita lihat saja dulu perkembangan eonni sebulan kedepan”. Katanya sambil memukul pelan bahu ku dan berjalan memasuki kamar Eunhwa. Aku hanya berdiri diam didepan pintu kamar sambil melihat senyum yang terukir diwajahnya dari sela pintu kamar rumah sakit. 

Aku baru melihatnya kali ini begitu gembira, sebelumnya ia tidak terlihat begitu senang bertemu dengan ku setelah ia kembali ke Seoul. Aku mulai berpikir benarkah yeoja yang kulihat tersenyum sekarang ini pernah menangis karena ku. setelah menatapnya beberapa menit aku pun meninggalkannya dan memutuskan kembali kedorm.

Gongchan POV END



Author POV

Sudah satu minggu setelah Eunhwa keluar dari rumah sakit dan kembali bekerja sejak dua hari yang lalu. Tetapi ingatannya tentang Gongchan masih belum dapat diingatnya. Eunhwa pun tidak berusaha mengingat kejadian yang telah ia lupa kan itu. “eonni…”. Panggil Yoonhwa. Eunhwa yang mendengar namanya dipanggil membalikkan badan “wae Yoonhwa-ah?”. tanya Eunhwa. “tadi Ji eun eonni telpon katanya malam ini kita di ajak makan malam bersama di tempat biasa”. Kata Yoonhwa. “kok Ji eun eonni ngak bilang sama aku?”. Tanya Eunhwa. “ Ji eun eonni bilang dia telpon ke ponsel eonni tapi katanya ponsel eonni ngak aktif”. Kata Yoonhwa. Eunhwa yang mendengar perkataan Yoonhwa langsung merogoh tasnya dan mengeluarkan ponselnya dari tasnya. “eoh ponsel ku lowbet”. Kata Eunhwa sambil berjalan menuju kamarnya. “hanya kita bertiga?”. Lanjut Eunhwa. “aniyo Jiyeon eonni dan Suzy eonni juga akan datang dan…”. Kata Yoonhwa menggantung perkataannya. “dan siapa?”. Tanya Eunhwa sambil membalikkan badannya. “eonni lihat saja nanti”. Kata Yoonhwa sambil tersenyum. “mwoya…”. Kata Eunhwa heran sambil masuk ke kamarnya.

Setelah 5 menit Eunhwa dan Yoonhwa menunggu akhirnya IU dan Jiyeon datang. “mian kami telat”. Kata Jiyeon. “aniyo eonni gwaenchana, kami juga bari tiba kok”. Jawab Eunhwa. “Suzy bilang dia ngak bisa datang soalnya ada schedule”. Kata IU. Eunhwa dan Yoonhwa hanya mengangguk mendengar perkataan IU. Mereka berdua bisa mengerti karena yang mereka temui bukan orang biasa seperti mereka berdua melainkan idol yang super sibuk. “kalian sudah pesan makanan?”. Tanya IU. “belum eonni”. Kata Yoonhwa. “kalau begitu kita pesannya nanti setelah kita semua lengkap”. Kata Jiyeon sambil tersenyum kearah IU dan Yoonhwa. Eunhwa bingung dengan tingkah ketiganya dan berpikir siapa lagi yang akan mereka tunggu. “eoh itu mereka sudah datang”. Kata Yoonhwa sambil menunjuk kearah ketiga namja yang langsung diikuti ketiga yeoja yang duduk bersamanya melihat kearah yang di maksud. Eunhwa kaget melihat ketiga namja yang sedang berjalan kearah mereka. “mian kami telat”. Kata Sandeul yang langsung menarik kursi yang berada disamping Yoonhwa. “aniyo oppa gwaenchana, Jinyoung dan Baro oppa ngak ikut?”. Tanya Yoonhwa. “Jinyoung dan Baro hyung ada schedule jadi ngak bisa ikut makan malam”. Kata Gongchan yang duduk disamping Eunhwa. “bagaimana keadaanmu Eunhwa-ah?”. tanya CNU yang duduk diantara IU dan Jiyeon. “ne. baik”. Jawab Eunhwa. “aku dengar kamu amnesia ringan?”. Tanya CNU. “ne. hanya beberapa saja yang aku tidak ingat”. kata Eunhwa. “tapi kamu ngak lupa kan kalau yang paling kamu suka di antara kamia itu aku”. Kata CNU. “ne”. kata Eunhwa sambil menundukkan kelapanya karena malu.

Selama makan malam Eunhwa hanya diam sambil mendengar pembicaraan yang lain. Eunhwa tiba-tiba merasa kepalanya sakit tetapi tidak memberitahu yang lain karena ia tidak mau merusak suasana. Gongchan yang merasa ada yang aneh dari Eunhwa berbisik agar tidak didengar yang lain “gwaenchana?”. Tanya Gongchan. Eunhwa hanya menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Gongchan. “saya permisi ke toilet dulu”. Kata Eunhwa. Gongchan yang memperhatikan Eunhwa berjalan ketoilet sambil memegang kelapanya langsung menyusul dan menunggu Eunhwa di depan toilet. “ya neo jinjja gwaenchana?”. Tanya Gongchan yang melihat Eunhwa keluar dari toilet sambil memegang lengan Eunhwa. “ne oppa”. jawab Eunhwa sambil melepaskan tangan Gongchan dari lengannya. “jinjja?”. Tanya Gongchan lagi sambil berjalan mendahului Eunhwa dan berhenti di depannya. “ne jinjja”. Kata Eunhwa. “kepala saya tadi hanya sakit sedikit tapi sekarang tidak lagi”. Lanjut Eunhwa lalu berjalan tanpa menunggu jawaban dari Gongchan. “eonni, oppa mian aku duluan, aku baru ingat ada yang harus aku beli untuk besok”. Kata Eunhwa sambil mengambil tasnya. “kalau begitu saya juga pamit”. Kata Yoonhwa sambil mengambil tasnya. “aniya kamu tinggal saja dulu sebentar aku akan lama nanti”. Kata Eunhwa sambil memegang bahu Yoonhwa. “gwaenchana”. Kata Yoonhwa. “aniya.. tiggalah sebentar lagi”. Kata Eunhwa sambil tersenyum lalu berjalan tanpa menunggu jawaban dari Yoonhwa. “apa yang terjadi dengan Eunhwa?”. Tanya Sandeul pada Gongchan. “aniyo hyung”. jawab Gongchan sambil mengambil tasnya. “hyung kunci mobil”. Kata Gongchan kepada CNU sambil mengulurkan tangannya. “untuk apa?”. Tanya CNU sambil merogoh kantong celananya. “hyung nanti pulang sama manajer hyung saja nanti aku suruh manajer hyung jemput hyung di sini aku ada urusan mendadak, mianhae hyung”. Kata Gongchan sambil mengambil kunci mobil dari tangan CNU dan berlari keluar. CNU dan yang lain heran melihat tingkah mereka berdua yang seperti habis bertengkar.

Sudah hampir 30 menit Gongchan mengikuti taksi yang dinaiki Eunhwa dari depan restoran, ia heran karena taksi yang ditumpangi Eunhwa mengarah ke apartement lamanya. Setelah sampai didepan apartementnya Eunhwa tidak langsung masuk ke dalam melainkan ia berjalan menuju taman yang tidak jauh dari apartementnya. Sudah hampir 2 jam Gongchan hanya memperhatikan Eunhwa yang duduk dibangku taman dari dalam mobil. Tiba-tiba Eunhwa melihat seseorang berdiri di depannya memakai topi dan syal yang hampir menutupi mukanya. “Eunhwa-ah lagi apa disini?”. kata namja yang berdiri di depannya. Eunhwa hanya melihat namja itu bingung. Merasa pertanyaannya tidak akan dijawab oleh yeoja yang berada di depannya namja itu menurunkan sedikit syalnya agar wajahnya di kenal oleh yeoja itu. Eunhwa yang melihat wajah namja yang berdiri dihapannya kaget karena namja yang berdiri dihadapannya sekarang adalah Gongchan. “op…oppa, kenapa oppa bisa tahu aku disini?”. Tanya Eunhwa dengan posisi sekarang yang berdiri. “sudah hampir 2 jam aku memperhatikanmu disini hanya duduk sendiri. Kamu tidak kedinginan Eunhwa-ah?”. kata Gongchan. “aniyo oppa Gwaenchana”. Kata Eunhwa. “gojitmal (bohong)”. Kata Gongchan sambil meleaskan syalnya dan memakaikannya kepada Eunhwa. “sudah ingat tentang aku?”. Lanjut Gongchan sambil duduk disamping Eunhwa. Eunhwa yang masih berdiri kaget mendengar perkataan Gongchan. “sudah ingat tentang ingatan mu yang hilang?”. Lanjut Gongchan sambil melihat lurus kedepan tanpa melihat Eunhwa. “aku tidak merasa ada yang terlupakan dari ingatan ku”. jawab Eunhwa sambil duduk ditempatnya semula. “kalau begitu kamu ingat kan aku sempat menyatakan perasaan ku 3 tahun yang lalu di taman ini?”. tanya Gongchan sambil melihat mata Eunhwa. Eunhwa kaget mendengar perkataan Gongchan “ne?”. kata Eunhwa. “kenapa kamu kaget mendengarnya Eunhwa-ah, salah kalau aku suka sama kamu?”. Kata Gongchan. “ne, oppa sudah salah kalau oppa suka atau niat suka dengan ku”. jawab Eunhwa. “waeyo?”. Tanya Gongchan. “karena aku tidak pantas”. Jawab Eunhwa sambil berdiri. “anggap saja aku tidak pernah mendengar kata-kata itu dari oppa. aku permisi dulu”. Lanjut Eunhwa sambil beranjak tanpa menunggu jawaban dari Gongchan. “aku antar”. Kata Gongchan menarik tangan Eunhwa sambil berjalan ke mobil. Selama dalam mobil mereka berdua hanya diam dan tidak berniat bicara satu sama lain. “gomawa (terimakasih)”. Kata Eunhwa setelah sampai di depan apartementnya. “jamkan (tunggu)”. Kata Gongchan sambil memenga tangan Eunhwa. “beuttak hana isseo (aku punya satu permintaan)”. Kata Gongchan. “ne. beuseun beuttak? (permintaan apa)”. Tanya Eunhwa sambil melepaskan tangan Gongchan. “tolong kamu coba mengingat tentang perkataan ku di taman tadi, ani coba kamu ingat perasaanmu yang hilang”. Kata Gongchan. Eunhwa hanya diam dan turun dari mobil sambil berjalan masuk ke gedung apartement tanpa berbalik melihat Gongchan.

Semenjak malam itu Eunhwa berusaha mengingat ingatannya yang hilang. Perkataan Gongchan terus terniang di telinga Eunhwa dan setiap Eunhwa mencoba untuk mengingatnya membuat kepalanya tiba-tiba saja sakit. Banyangan-banyangan satu persatu yang hilang mulai muncul di kepalanya, akhirnya Eunhwa bertanya kepada Yoonhwa seperti apa hubungannya dengan Gongchan selama ini. “Yoonhwa-ah ada yang ingin ku tanyakan?”. Kata Eunhwa setelah membuka pintu kamar Yoonhwa. “tentang apa eonni?”. Kata Yoonhwa yang duduk di tempat tidurnya sambil membaca novel tanpa memperhatikan Eunhwa. “tentang ingatanku yang hilang”. Kata Eunhwa sambil duduk di pinggir tempat tidur Yoonhwa. “ne?”. kata Yoonhwa bingung sambil menaruh novel disampingnya. Yoonhwa bingung apa yang membuat eonninya menanyakan ingatannya itu. sudah hampir 1 bulan setelah eonninya itu keluar dari rumah sakit Yoonhwa tidak pernah mendengar eonninya mengungkit masalah ingatannya yang hilang itu. “kenapa eonni bertanya tentang itu?”. tanya Yoonhwa. “sebenarnya semenjak kita makan malam bersama Ji Eun eonni dan yang lain, Gongchan oppa sempat bicara yang aneh masalah ingatan ku itu”. jelas Eunhwa. “Gongchan oppa bilang apa?”. Tanya Yoonhwa. “dia bilang, dia pernah menyatakaan perasaannya dengan ku di taman dekat apartement. Apa aku pernah cerita tentang itu sebelumnya?”. Tanya Eunwha. “soal itu eonni tidak pernah menceritakannya pada ku. aku baru tahu kalau Gongchan oppa pernah bilang begitu sama eonni”. Kata Yoonhwa. “aku juga heran kenapa Gongchan oppa bicara begitu malam itu”. kata Eunhwa. “setahu ku eonni memang pernah dekat sama member B1A4 sebelum kita kembali ke Indonesia 2 tahun lalu terutama Gongchan oppa”. lanjut Yoonhwa. “jinjja?”. Tanya Eunhwa. “eoh”. Jawab Yoonhwa sambil menganggukkan kepalanya. “eonni ingat waktu eonni masih magang ditempat sekarang eonni kerja”. Kata Yoonhwa. Eunhwa hanya mengganggukkan kepalanya mendengar perkataan Yoonhwa. “waktu itu eonni sempat mengajakku ke tempat pemotretan karena modelnya waktu itu B1A4. Terus waktu itu kita berdua mengantar kopi buat mereka, eonni masih ingat kan?”. Kata Yoonhwa. Eunhwa hanya menggelengkan kelapanya menjawab perkataan Yoonhwa pertanda ia tidak mengingat semua yang di katakana kembarannya itu. “eonni…”. Teriak Yoonhwa sambil mendesah. “terus sesudah itu B1A4 kembali bekerja sama dengan perusaan eonni, waktu itu kalau ngak salah eonni bilang untuk pemotretan caver album baru mereka, semenjak itu eonni sering chat sama member B1A4 di fancafe, tapi yang paling sering eonni temani chat itu Baro oppa. aku juga sering tapi paling sering sama Sandeul oppa, eonni tahukan kalau aku suka sama Sandeul oppa. eonni sudah ingat?”. kata Yoonhwa. Setelah panjang lebar menjelaskan ternyata Eunhwa tidak mengingat apa pun tentang apa yang di bilang saudara kembarnya tadi. “kalau begitu kenapa Gongchan oppa bicara dia suka sama aku, sedangkan kamu tadi bilang aku lebih sering chat sama Baro oppa”. kata Eunhwa. “kalau itu aku tidak tahu…”. Kata Yoonhwa terputus. “eonni dengar perkataanku”. Kata Yoonhwa sambil memegang bahu Eunhwa. “sebelum kita kembali ke Indonesia 2 tahun yang lalu eonni sempat keluar beberapa kali dengan Gongchan oppa dan sewaktu di Indonesia hampir satu minggu eonni menjadi pendiam dan selalu menyendiri di kamar karena 1 hari sebelum kita ke Indonesia Gongchan oppa sempat mampir ke apartement tapi setelah mendengar kabar bahwa kita akan kembali ke Indonesia Gongchan oppa langsung pergi tanpa pamit”. Kata Yoonhwa yang menghentikan perkataannya sebentar. “mungkin itu alasan kenapa eonni jadi pendiam selama di Indonesia, aku juga pernah dengar eonni menangis sambil memanggil nama Gongchan oppa dengan suara pelan mungkin eonni mengira aku saat itu sudah tertidur, memang benar sih waktu itu aku sudah tidur tapi karena mendengar isakan eonni aku bangun dan mendengarnya. Aku ngak tahu kenapa eonni manggil nama Gongchan oppa tapi aku yankin sebelum kita kembali ke Indonesia eonni dan Gongchan oppa sempat ada hubungan yang mungkin lebih dari teman dan mungkin itu sebabnya Gongchan oppa berbicara yang aneh ke eonni”. Lanjut Yoonhwa. “Yoonhwa-ah jangan bohong deh”. Kata Eunhwa sambil berjalan keluar dari kamar Yoonhwa. “eonni”. Panggil Yoonhwa. Eunhwa yang mendengarnya berhenti tanpa membalikka badannya. “kalau eonni tidak percaya dengan apa yang saya bilang barusan, coba eonni ingat-ingat sambil memikirkan perkataanku tadi”. Lanjut Yoonhwa. Eunhwa hanya diam dam berjalan kembali kekamarnya. Ia masih memikirkan semua kejadian yang di ceritakan Yoonhwa tadi dan perkataan Yoonhwa sebelum ia meninggalkan kamar Yoonhwa. Eunwha mencoba mengingat kejadian yang diceritakan Yoonhwa, tiba-tiba saja Eunhwa meresakan kepalanya sakit dan tanpa sadar pipinya sudah basah karena air mata.

Author POV END



Eunhwa POV

Tiap kali aku berusaha untuk mengingatnya kepalaku tiba-tiba saja sakit. Semua perkataan Yoonhwa dan Gongchan oppa selalu saja membuatku berpikir lebih keras. Sudah seminggu ini aku mencoba kembali mengingatnya tetapi tak membuahkan hasil dan tiap kali aku terlelap mimpi yang sama selalu menemani tidur ku. seorang pria yang duduk di bangku taman di bawah terangnya sinar rembulan sambil memakai topi dan syal yang hampir menutupi sebagian wajahnya. Setiap kali aku berusaha mendekatinya pria itu langsung beranjak dari bangku taman itu dan berjalan menjauhi ku. “eonni ireona (bangun)”. Kata Yoonhwa sambil mengguncang tubuh ku. aku bangun dari tidur ku dan melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. “astaga aku bisa telat”. Kata ku sambil loncat dari tempat tidur dan langsung berlari ke kamar mandi. “kenapa kamu baru kasih bangun aku jam segini sih Yoonhwa-ah”. kata ku sambil keluar dari kamar mandi dan berjalan kembali ke kamar ku. “aku sudah membangunkan eonni dari 1 jam yang lalu dan aku tidak mendapat jawaban dari eonni ku kira eonni di kamar mandi”. Jawab Yoonhwa dari luar kamar ku. “aku pergi dulu”. Kata ku sambil berjalan keluar. “eonni… eonni ngak sarapan dulu”. Teriak Yoonhwa. “tidak. Nanti aku sarapan saja di kantor”. jawab ku sambil menutup pintu apartement ku.

Eunhwa POV END



Autoh POV

Sudah seminggu Eunhwa berusaha mengingat kenangan apa yang ia lupakan dan usaha Eunhwa itu membuahkan hasil. Ia berasil mengingatnya tetapi ia tidak memberi tahu dokter ataupun saudara kembarnya. Setiap kali Yoonhwa bertanya tentang ingatannya ia selalu menghindar dan memilih diam. “eonni... eonni sudah ingat?”. tanya Yoonhwa sambil duduk disamping Eunhwa. “mwo?”. Kata Eunhwa sambil menganti-ganti siaran televisi. “maksud ku eonni sudah tahu maksud dari perkataan Gongchan oppa waktu itu?”. jelas Yoonhwa. “perkataan apa?”. Kata Eunhwa. “eonni… aku harap eonni bisa mengingatnya kembali”. Kata Yoonhwa sambil berjalan ke kamarnya. Tiba-tiba ponsel Eunhwa berdering. “yeobaseo” (halo). Kata Eunhwa. “aku sekarang ada di taman dekat apartement mu bisa kita bicara sebentar”. Kata seseorang dari seberang sana. “ne..”. kata Eunhwa sambil memutuskan pembicaraannya dan langsung pergi ke taman sekitar apartementnya. setelah sampai di taman Eunhwa mencari sosok yang sangat ia rindukan. “wasseo” (sudah datang). Kata seseorang yaitu Gongchan. Eunhwa yang mendengar suara dari belakang pun membalikkan badannya. “oppa…”. kata Eunhwa. Gongchan itu hanya tersenyum dan menyajarkan posisinya di samping Eunhwa sambil berjalan. “kamu sudah ingat Eunhwa-ah”. kata Gongchan. “ingat apa oppa?”. tanya Eunhwa. “Yoonhwa sudah bilang pada ku, katanya kamu bertanya tentang hubungan kita”. Kata Gongchan. “dasar Yoonhwa awas saja kalau aku nanti kembali ke apartement”. Batin Eunhwa. “Eunhwa-ah apa kamu mau jadi pacar ku?”. tanya Gongchan sambil berhenti berjalan dan menghadap ke arah Eunhwa. “ne..?”. tanya Eunhwa bingung. “aku bilang kamu mau jadi pacar ku”. kata Gongchan. “oppa aku tidak bisa jadi pacar mu”. Jawab Eunhwa sambil menundukkakan kepalanya. “waeyo? Kenapa kamu tidak bisa? apa alasan mu bilang begitu untuk kedua kalinya? Apa karena aku idola jadi kamu khawatir itu akan merusak karir ku?”. tanya Gongchan sambil memegang bahu Eunhwa. Eunwha hanya diam sambil terus menundukkan kepalanya dia tidak berani menatap langsung mata Gongchan sebab kalau ia menatap mata namja itu mungkin ia akan ragu dengan keputusannya sendiri. “tatap aku dan jawab dengan jujur Eunhwa-ah”. kata Gongchan sambil mengguncang pelan bahu Eunhwa. “aku tidak mau nantinya oppa kena masalah karena kita sering bertemu disini apa lagi jadi pacar oppa. nanti kalau ada yang lihat kita berdua bagaimana? Oppa bisa dalam masalah kalau itu terjadi”. Kata Eunhwa sambil menyingkirkan tangan Gongchan dari bahunya. “itu tidak akan terjadi, percaya sama oppa”. kata Gongchan. “tidak oppa, aku tetap dengan keputusanku. Aku harap oppa tidak menemui atau menghubungi ku lagi. Kalau pun kita bertemu anggap saja oppa tidak pernah mengenal ku”. kata Eunhwa sambil berjalan menjauhi Gongchan. “Eunhwa-ah kalau begitu coba kamu ingat-ingat lagi kejadian yang telah hilang”. kata Gongchan sambil memengang tangan Eunhwa. “oppa dengar baik-baik. Aku tidak akan mengingat atau pun berusaha untuk mengingat kejadian yang telah hilang itu dan ku mohon oppa bisa mengerti dengan keputusan ku”. kata Eunhwa sambil melepaskan genggaman Gongchan dari tangannya dan berjalan dengan cepat menjauhi Gongchan tanpa melihat Ekspresi Gongchan sekarang.

Author POV END



Skip 5 bulan kemudian

Eunhwa POV

“yeoboseo”. Kata ku. “Eunhwa-ah besok kita ada schedule pemotretan aku tunggu kamu di kantor jam 9 yah”. Kata Sungmin sunbae. “memang lokasinya dimana? sunbae”. Tanya ku. “ ya… ya… ya… aku sudah bilang kan jangan panggil aku sunbae lagi. Besok saja saya beri tahu”. Kata Sungmin sunbae. “eh mian eonni… soalnya aku sudah terbiasa. Ne… arrasseo”. Kata ku dan mengakhiri pembicaraan kami.

“eonni…”. Teriak ku setelah melihat Sungmin eonni dari jauh sambil berlari. “eoh Eunhwa-ah”. jawabnya. “mian… eonni sudah lama menunggu?”. Tanya ku. “aniyo aku juga baru sampai kok, kajja kita”. Kata Sungmin eonni. “memang lokasinya dimana eonni?”. Tanya ku sambil memakai sabuk pengaman. “lokasinya di Theme Park”. Jawabnya. “ne?”, kata ku bingung. Sungmin eonni hanya tersenyum kecil mendengar perkataan ku. setelah 50 menit menemuh perjalanan kami pun tiba di Theme Park salah satu yang terbesar di korea. “oh iya eonni modelnya siapa?”. Tanya ku sambil berusaha menyajarkan langkah ku. “dua dari member Boyband yang kamu suka”. Jawabnya. “ne… B1A4?”. Tanya ku. “hmm…”. Katanya sambil menganggukkan kepalanya dengan mantap. “kenapa hanya dua?”. Tanya ku sambil meletakkan barang yang ku bawa di atas meja. “konsepnya berbeda setiap umur dari mereka”. Jawabnya. “terus siapa yang akan pemotretan disini?”. Tanya ku lagi. “kamu liat saja kalau mereka sudah datang nanti”. Katanya. “pemotretan akan dimulai satu jam lagi”. Teriak Sungmin eonni kepada staff.

Setelah hampir satu jam menunggu, ku lihat dari berapa orang berlari kecil kearah ku dan Sungmin eonni. “joesonghamnida… (maaf)”. Kata seseorang yang kuketahui adalah manager dari B1A4 sambil membungkukkan badannya beberapa kali kepada ku dan Sungmin eonni. “aniyo gwaenchanaeyo…” (tidak apa-apa). Kata Sungmin eonni. “pemotretan kita mulai 30 menit lagi”. Lanjutnya sambil menepuk bahu ku dan berjalan ke salah satu staff. “oraemaniyo! Jal jinaesso?” (lama tak bertemu. bagaimana kabarmu?). Kata CNU oppa. “ne oppa”. jawab ku sambil tersenyum. “aku siap-siap dulu yah”. Katanya sambil berjalan dengan Gongchan oppa dan meninggalkanku. Aku pun berjalan tanpa melirik dan menyapa Gongchan oppa begitu pun sebaliknya ia hanya terus berjalan tanpa berhenti ataupun menyapa ku. “eonni kenapa tidak bilang dari tadi malam kalau modelnya member B1A4”. Kata ku sambil memukul pundaknya pelan. “kamu tidak perlu berterima kasih sama aku karena mereka yang meminta kalau yang memotret nanti itu hanya kamu saja”. Katanya sambil tersenyum jahil kearah ku. “eonni..”. kata ku. “sudah cepat kamu siap-siap juga”. Katanya.
Setelah Sungmin sunbae berjalan untuk memanggil salah satu dari mereka aku pun mulai menyetel kamera yang akan ku gunakan untuk pemotretan. Tak perlu waktu lama pemotretan CNU oppa sudah selesai dan digantikan dengan Gongchan oppa. “kita istirahat 35 menit”. Kata ku setelah mengambil beberapa gambar Gongchan oppa. ku lihat Gongchan oppa berjalan kearah ku seketika itu membuat tubuh ku menjadi kaku. Ia semakin dekat dan sekarang posisi kami saling bersebelahan, kurasakan ia memegang tangan ku dan kembali berjalan. Setelah sadar ternyata secarik kertas sudah berada di genggaman ku. “aku tunggu di arena roll coster”. Itu yang tertulis di kerta tersebut. 5 menit sudah setelah aku membaca isi dari pesan yang diberikan Gongchan oppa akhirnya aku berlari kecil ke arena roll coster. Setelah sampai di tempat tersebut aku melihat sekeliling ku mencari seseorang. “Eunhwa-ah”. kata suara yang tidak asing bagi ku dari belakang. “ada apa oppa. saya kan sudah bilang kalau kita bertemu anggap saja kita tidak pernah kenal sebelumnya kan”. Kata ku sambil berjalan. “tunggu…”. Kata nya sambil memegang lenganku. “ada yang ingin ku tunjukkan”. Lanjutnya sambil menarikku ke salah satu sisi besi yang cukup besar untuk orang tidak bisa melihat kami. “oppa sebentar lagi pemotretan apa yang kamu lakukan. Sebaiknya kita segera kembali”. Kata ku sambil berusaha melepaskan tangan ku darinya. “5 menit saja, ani 2 menit saja tolong dengarkan aku”. Katanya. Aku merasa canggu dengan posisi kami sekarang karena Gongchan oppa yang berada sangat dekat dengan ku. kedua tangannya berada di samping kiri kanan bahuku dan sekarang aku sudah tidak bisa lagi berbalik karena posisiku yang telah menyandar di besi yang besar itu. “oppa kamu sadar kita sekarang ada dimana”. Kata ku sambil berusaha memberi jarak diantara kami. “kenapa sekarang kita disini hanya berdua dan aku yakin tidak ada yang mengira kita ada disini”. Kataya. “Eunhwa-ah sudah 5 bulan aku tidak melihatmu ataupun mendengar suara mu”. Lanjutnya. “oppa ada apa dengan mu sekarang, oppa tidak seperti dulu yang pernah aku kenal”. Kataku. “jadi kamu sudah ingat?”. tanyanya yang langsung menyadarkan ku dengan perkataan yang ku keluarkan barusan. “aniyo… maksud oppa apa?”. Kata ku sambil membuang muka ku. “Eunhwa-ah”. katanya sambil memegang wajah ku. tiba-tiba saja ia mencium bibir ku, beberapa detik aku sempat diam dan aku yang menyadari kelakuannya langsung mendorongnya. “oppa…”. kata ku yang tak sadar pipi ku sudah basah. “Eunhwa-ah aku merindukan mu setelah dua tahun dan tak ada kabar. Dan setelah kamu kembali kamu meminta ku untuk menjauhi mu. Apa kamu tak memikirkan perasaan ku sama sekali”. Katanya sambil berjalan mendekatiku lagi dengan pelan. “jangan mendekat. Aku kecewa dengan tindakan oppa”. kata ku sambil berjalan mundur. “aku akan menganggap oppa tidak pernah melakukannya sekarang sebaiknya kita kembali”. Lanjutku sambil berbalik dan menghapus air mata ku. tiba-tiba ia menarikku dan mencium ku di luar kendali, aku berusaha melawan tapi kekuatanku tak sebanding dengannya. Selama ia mencium ku aku pun hanya menangis dan kurasakan ciumannya mulai melambat ia pun melepaskan ciumannya dan memelukku. “mianhae”. Katanya sambil memelukku. “aku ke toilet dulu, oppa duluan saja”. Kata ku sambil melepas pelukannya dan berlari kecil menuju toilet. Dalam toilet aku menelpon Sungmin sunbae “eonni mian aku pulang duluan aku kurang enak badan”. Kata ku sambil menahan tangis ku. “tidak apa-apa nanti aku yang akan selesaikan”. Katanya. “mianhae eonni… aku titip tas ku”. kata ku. “apa perlu aku bawakan nanti ke apartementmu?”. Tanya nya. “aniyo besok aku ambil di kantor saja”. Jawab ku. “eoh arrasseo”. Katanya sambil mengakhiri pembicaraan kami. Setelah menelpon aku langsung keluar dari toilet dan berjalan kearah pintu samping dan kembali ke apartement.

Eunhwa POV END



Author POV

Sudah seminggu Eunhwa mengurung diri di apartementnya. ia mengambil cuti selama dua munggu untuk menenangkan dan melupakan kejadian yang telah dilakukan Gongchan di Theme Park waktu itu. ia melihat ponselnya 50 panggilan tak terjawab dan 20 pesan yang belum ia baca semua itu dari Gongchan. Gongchan yang menyadari telah melukai hati yeoja yang ia cintai dengan perbuatannya itu berusaha menghubungi Eunhwa tetapi Eunhwa tidak ada sedikit pun niat untuk mengangkat ataupun membalas pesan dari Gongchan.

Tiba-tiba ia mendengar bel aprtementnya berbunyi. Tubuhnya kaku ketika melihat di layar adalah Gongchan yang sekarang ada di depan pintu apartementnya. beberapa kali Gongchan memencet bel tetapi tidak ada reaksi dari dalam. “Eunhwa-ah aku tahu kamu ada didalam, tolong buka pintunya”. Kata Gongchan sambil mengedor pintu apartement Eunhwa. “kalau kamu tidak buka pintunya aku akan berdiri disini sampai kamu keluar”. lanjut Gongchan. Eunhwa hanya diam melihat wajah namjanya itu. 2 jam sudah Gongchan berdiri di depan pintu apartement Eunhwa tanpa berniat pergi dari situ sebelum orang yang ia tunggu keluar. “oppa ku mohon pergi sekarang sebelum ada orang yang lihat”. Kata Eunhwa dari dalam melalui sebuah alat (sorry soalnya namanya nggak tahu). “ani… aku tidak akan pergi sebelum kamu keluar”. jawab Gongchan. Eunhwa yang mendengar perkataan Gongchan langsung menyambar syal dan kacamata hitam yang berada diatas meja dan berjalan keluar. “setidaknya oppa pakai sesuatu untuk menutup wajah oppa”. kata Eunhwa setelah membuka pintu sambil memberikan syal dan kacamata hitam. “mianhae Eunhwa-ah”. kata Gongchan setelah memakai syal dan kacamata yang di berikan kepadanya. “mianhae Eunhwa-ah oppa tidak bermaksud melakukannya waktu itu”. lanjut Gongchan sambil meraih tangan Eunhwa. Hening sempat menguasai suasana diantara mereka. Tiba-tiba Eunhwa langsung menarik Gongchan masuk kedalam apartementnya  ketika mendengar suara beberapa gadis yang tinggal disebelahnya mendekat. “oppa tunggu sebentar sampai keadaan diluar mulai sepi”. Kata Eunhwa sambil berjalan kedapur. “Yoonhwa sudah balik ke Indonesia?”. Tanya Gongchan sambil melihat disekitarnya. “eoh… hampir sebulan. Wae?”. Jawab Eunhwa dari dapur. “aniyo… dia akan kesini lagi kan?”. Tanya Gongchan lagi. “mungkin dalam waktu yang lama dia tidak akan kesini atau dia tidak akan kembali lagi”. Jawab Eunhwa sambil meletakkan segelas teh diatas meja. “waeyo? Memang dia tidak ingin melihat keadaan saudaranya apa?”. Tanya Gongchan. Eunhwa hanya diam sambil meminum teh ketika mendengar pertanyaan Gongchan. 5 menit mereka duduk dan diam tanpa ada satu pun kata yang keluar dari mulut mereka. “oppa kurasa diluar sudah sepi”. Kata Eunhwa dengan masih kepala yang menunduk. “eoh arasseo… kalau gitu oppa pulang dulu. Itha bwa” (sampai jumpa). Kata Gongchan sambil berjalan keluar. “oppa…”. panggil Eunhwa. Gongchan membalikkan badannya “wae?”. Tanya Gongchan. “aku akan kembali ke Indonesia dan mungkin aku tidak akan kembali kesini lagi”. Kata Eunhwa sambil menundukkan kepalanya. “waeyo? Kenapa kamu tiba-tiba mau kembali kesana lagi? Apa karena kejadian waktu itu? mianhae Eunhwa-ah”. kata Gongchan sambil mendekati Eunhwa. “aniyo… aku sudah memaafkan oppa dan menganggap kejadian itu tidak pernah terjadi”. Jawab Eunhwa sambil memundurkan posisinya ketika melihat Gongchan mendekatinya. “terus apa yang membuatmu ingin kembali kesana?”. Tanya Gongchan. “soal ingatan itu saya sudah mengingatnya dan semenjak kajadian itu aku terus mencari solusi tentang hubungan kita ini dan itu keputusan yang tepat untuk kita berdua”. Kata Eunhwa. “bukan… itu bukan keputusan yang tepat, kamu salah mengambil keputusan itu. terus bagaimana dengan pekerjaanmu disini?”. kata Gongchan. “aku akan berhenti dan mulai dari awal lagi disana”. Jawab Eunhwa sambil berjalan melewati Gongchan dan membuka pintu apartementnya. “sebaiknya oppa pulang ini sudah larut”. Kata Eunhwa. “kapan kamu kembali ke Indonesia?”. Tanya Gongchan. “oppa tidak perlu tahu soal kapan aku berangkat ke Indonesia”. Jawab Eunhwa. Gongchan pun berjalan keluar melewati Eunhwa. Eunhwa pun langsung menutup pintu apartementnya dan berlari kekamarnya.



Author POV END







to be continue....



(maaf yah terlambat post part 4. semoga kalian menyukai kelanjutan FF ini dan sabar menunggu kisah selanjutnya. tolong jangan lupa tinggakkan kritik maupun saran yah karena itu membantu bagi Author...)